Cable Tray





Cable tray system is used to support insulated electric cables used for power distribution and communication. Cable trays are used as an alternative to open wiring or electrical conduit systems. Cable trays are commonly used for cable management in commercial and industrial construction. Cable trays are especially useful where changes to a wiring system are anticipated, since new cables can be installed by laying them in the tray, instead of pulling them through a pipe.

Conduit


An electrical conduit is an electrical piping system used for protection and routing of electrical wiring. Electrical conduit may be made of metal, plastic, fiber, or fired clay. Flexible conduit is available for special purposes.
Conduit is generally installed by electricians at the site of installation of electrical equipment. Its use, form, and installation details are often specified by wiring regulations, such as the U.S. NEC or other national or local code. The term "conduit" is commonly used by electricians to describe any system that contains electrical conductors, but the term has a more restrictive definition when used in wiring regulations.
Early electric lighting installations made use of existing gas pipe to gas light fixtures (converted to electric lamps). Since this technique provided very good protection for interior wiring, it was extended to all types of interior wiring and by the early 20th century purpose-built couplings and fittings were manufactured for electrical use.

CIDR (Classless Inter Domain Routing)


Classless Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan. Sebagai contoh, alamat IP kelas A secara teoritis mendukung hingga 16 juta host komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang sangat besar. Dalam kenyataannya, para pengguna alamat IP kelas A ini jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga menyisakan banyak sekali ruangan kosong di dalam ruang alamat IP yang telah disediakan. CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat-alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan cara yang sama, kelas C yang secara teoritis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan, dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B.

VLSM (Variable Length Subnet Mask)

Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask.
Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan networknya dapat memenuhi persyaratan ;

1. Routing protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya (routing protocol : RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya, bahan bacaan lanjut protocol routing : CNAP 1-2),
2. Semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung metode VLSM yang menggunakan algoritma penerus packet informasi.

Subnetting dan Range Network

              Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.



Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
  • Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
  • Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itusubnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.

             Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.

Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.

Noise

Ketika sinyal ditransmisikan melalui kabel tembaga atau saluran transmisi yang lain, sinyal tersebut dapat mengalami kerusakan atau distorsi. Berikut ini adalahjenis distorsi yang mungkin terjadi.
Noise (Derau)

Noise merupakan sinyal yang tidak diinginkan dalam sirkuit komunikasi. Noise ini merupakan pembatas utama dari kinereja sistem telekomunikasi. Noise dapat dibagi ke dalam 4 kategori yaitu :

A. Thermal Noise
Thermal noise terjadi di dalam setiap perangkat komunikasi, termasuk komponen pasif.Noise ini dihasilkan oleh gerak elektron yang bersifat acak. Setiap peralatan dan medium transmisi turut menyebabkan terjadinya thermal noise jika peralatan atau medium tersebut bekerja pada suhu di atas nol Kelvin. Noise ini memiliki distribusi energy yang uniform untuk setiap frekuensi. Sementara itu, level dari noise memiliki distribusi Gaussian. Thermal noise ini merupakan faktor penentu batas bawah sensitivitas sistem penerima. Dalam dBW, daya dari thermal noise dapat dicari dengan persamaan :
Pn = -228,6 dBW + 10 log T + 10 log B
Perlu diperhatikan bahwa satuan suhu T adalah Kelvin. Jika sistem bekerja pada suhu ruang, anggap 290 K, maka persamaannya menjadi :
Pn = -204 dBW + NFdB +10 log BHz
Dengan NF merupakan noise figure dalam satuan dB.

Karakteristik jaringan LAN, MAN & WAN


Karakteristik dari jaringan LAN, MAN dan WAN berdasarkan 
-Jangkauan
-Bandwith
-Media yang digunakan
-Ip Address Yang digunakan
-Topologi Yang digunakan 
adalah sebagai berikut :



Faktor
LAN
MAN
WAN
Jangkauannya
1 Ruangan / instansi
Kabupaten / Kecamatan
Negara / Benua
Bandwith
100MB-1GB
56 Kbps - 1M
5 Kb - 512 Kbps
Media Yang Digunakan
Kabel UTP, Coaxial, Wireless (2.4GHZ)
Fiber Optic, Wireless (microwave/satelit)
Fiber Optic, Wireless (microwave/satelit)
Ip Address
Private
private
Public
Topology
Star
bus
irregular

sumber : source

IP Addressing

Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
§       Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.
Dalam banyak kasus, sebuah alamat
 network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.
Alamat
 network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
§       Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.


Media Transmisi

       Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data.
Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti teleponkomputertelevisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.

      Media transmisi data berfungsi sebagai jalur lintas data dan distribusi informasi. Menghubungkan satu terminal dengan terminal lain, Menghubungkan antara terminal dengan server, Menghubungkan satu terminal dengan suatu peripheral.

Handshaking

               Handshaking adalah proses negosiasi otomatis yang secara dinamis menentukan
    parameter dalam pembentukan kanal komunikasi antara dua entitas normal sebelum
    komunikasi melalui kanal dimulai, atau metoda pengaturan arus informasi, misalnya, di antara mikroprosesor dengan piranti I/O (input/output) yang sedang berkomunikasi. Kebanyakan piranti I/O menerima atau mengirim informasi dengan kecepatan yang jauh lebih lambat dibandingkan dengan mikroprosesor. Misalnya, sebuah printer mampu mencetak hanya 100 karakter per detik (character per second), maka perangkat lunak untuk mencetak informasi harus memperlambat kecepatan mikroprosesor disesuaikan dengan kecepatan printer. Jadi, metoda handshaking itu bertujuan untuk mensinkronkan kecepatan piranti I/O dengan mikroprosesor.
    Misalkan sebuah komputer akan mengirim informasi untuk dicetak ke printer. Maka komputer mengirim permintaan izin mengirim informasi (request to send), untuk memastikan bahwa printer telah menyelesaikan pencetakan informasi yang dikirim sebelumnya. Kemudian menunggu sampai ada jawaban dari printer untuk mengizinkan mengirim data (ready to send). Baru komputer itu mengirim informasi yang akan dicetak. Setelah informasi diterima seluruhnya, printer akan mengirimkan sinyal acknowledgement sebagai pernyataan bahwa informasi telah diterima dengan baik. Dengan diterimanya sinyal acknowledgement oleh komputer, maka selesailah sudah protokol komunikasi antara komputer dengan printer. Protokol komunikasi ini mirip seperti orang berjabat tangan untuk menyatakan persetujuannya dalam suatu transaksi.
    Proses negosiasi SSL atau “handshake,” melibatkan pertukaran cryptographic keys,
    certificate,dan informasi lain , random data digunakan untuk membuat enkripsi satu waktu,
    dan valuenya digunakan untuk mengidentifikasi SSL yang dibuat dari handshake. Handshake
    memiliki tiga tujuan:
    • Untuk membolehkan client dan server setuju mengenai algoritma yang akan mereka
    gunakan.
    • Untuk melibatkan kumpulan dari crypto keys untuk digunakan oleh algoritma
    tersebut.
    • Untuk mengautentikasi klien.
    Catatan penting bahwa SSL Handshake memerlukan perhitungan yang sangat
    kompleks dan perlu komputer dengan processor yang tangguh.Pada akhir cryptographic key
    dibuat dan dipertukarkan antara client dan server, enkripsi berikutnya dibuat cukup mudah
    sejauh prosesor dari komputer terfokus, namun hal itu tetap menjadikan perlunya performa
    tinggi dari server. Terutama ketika handshake dengan jumlah besar terjadi dalam waktu
    bersamaan. Bagaimanapun juga, pekerjaan ini dapat dilakukan oleh processor khusus/spesial
    yang didesain khusus untuk memproses perhitungan matematis yang melibatkan handshake.

Tugas dan Laporan Diagnosa LAN

1. Hasil Praktek Enkapsulasi ------------ Download disini
2. Hasil Praktek Handshaking ----------- Download disini
3. Hasil Praktek Flow Control ---------- Download disini
4. Tugas CIDR ------------------------- Download disini
5. Tugas VLSM ------------------------ Download disini

Komponen Jaringan pada ISO Layer

Komponen Jaringan pada ISO Layer

1. Physical Layer
Komponen pada layer ini adalah hub dan repeater.

Hub adalah istilah umum yang digunakan untuk menerangkan sebuah central connection point untuk komputer pada network. Fungsi dasar yang dilakukan oleh hub adalah menerima sinyal dari satu komputer dan mentransmisikannya ke komputer yang lain. Sebuah hub bisa active atau passive. Active hub bertindak sebagai repeater, ia meregenerasi dan mengirimkan sinyal yang diperkuat. Passive hub hanya bertindak sebagai kotak sambungan; ia membagi/memisahkan sinyal yang masuk untuk ditransmisikan ke seluruh network.


Cara kerja Hub
Pada dasarnya hub adalah sebuah pemisah sinyal (signal splitter). Ia 
mengambil bit-bit yang datang dari satu port dan mengirimkan copynya 
ke tiap-tiap port yang lain. Setiap host yang tersambung ke hub akan



melihat paket ini tapi hanya host yang ditujukan saja yang akan 
memprosesnya. Ini dapat menyebabkan masalah network traffic karena 
paket yang ditujukan ke satu host sebenarnya dikirimkan ke semua host



(meskipun ia hanya diproses oleh salah satu yang ditujukannya saja).
Gambar untuk hub
Simbol untuk hub






Enkapsulasi

Enkapsulasi adalah suatu proses untuk menyembunyikan atau memproteksi suatu proses dari kemungkinan interferensi atau penyalahgunaan dari luar sistem sekaligus menyederhanakan penggunaan sistem itu sendiri, juga membuat satu jenis paket data jaringan menjadi jenis data lainnya. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protokol yang berada pada lapisan yang lebih rendah menerima data dari protokol yang berada pada layer yang lebih tinggi dan meletakkan data ke format data yang dipahami oleh protokol tersebut. Akses ke internal sistem diatur sedemikian rupa melalui seperangkat interface.

Dengan enkapsulasi data menjadi memiliki identitas. Contoh sederhana proses enkapsulasi dalam proses pengiriman surat, jika sebuah surat akan dikirim namun tanpa adanya amplop, alamat dan perangko. Surat tersebut hendaknya memiliki identitas agar dapat sampai ke tujuan, jika tidak memiliki identitas maka surat tersebut tidak akan dapat sampai ke tujuan. Amplop dengan alamat dan perangko sama dengan enkapsulasi pada data.

Model Referensi TCP/IP

TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun demikian lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. Protokol TCP/IP hanya dibuat atas lima lapisan saja: physical, data link, network, transport dan application. Hanya lapisan aplikasi pada TCP/IP mencakupi tiga lapisan OSI teratas, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar berikut. Khusus layer keempat, Protokol TCP/IP mendefinisikan 2 buah protokol yakni Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol Protocol (UDP). Sementara itu pada lapisan ketiga, TCP/IP mendefiniskan sebagai Internetworking Protocol (IP), namun ada beberapa protokol lain yang mendukung pergerakan data pada lapisan ini.



Model Referensi OSI

Model referensi OSI (Open System Interconection) merupakan salah satu standard dalam  protokol jaringan yang dikembangkan oleh ISO yang memberikan gambaran  tentang fungsi, tujuan  dan kerangka kerja tentang struktur model referensi untuk proses yang bersifat logis dalam sistem komunikasi.

Tujuan Dibentuknya Model Referensi OSI.
a. Menjadi patokan bagi perkembangan prosedur komunikasi pada masa yang akan datang.
b. Mengatasi hubungan yang timbul antar pemakai dengan cara memberikan fasilitas yang sesuai.
c. Membagi permasalahan prosedur penyambungan menjadi sub struktur.
d. Memenuhi kebutuhan pemakai kini maupun masa yang akan datang.

Prinsip Model Referensi
a. Setiap lapisan memiliki fungsi dan proses yang berbeda.
b. Fungsi setiap lapisan dipilih berdasarkan penetapan protokol yang telah memenuhi standar internasional.
c. Sebuah lapisan harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
d. Batasan lapisan harus ditentukan agar dapat meminimalkan arus informasi yang melewati interface.
e. Jumlah lapisan diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai.

Sistem Komunikasi

Komunikasi Data
Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus
berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-komputer
dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui
media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital.
Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu masyarakat informasi karena
sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat
berkomunikasi satu sama lain.

Komponen Komunikasi Data
· Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data
· Penerima, adalah piranti yang menerima data
· Data, adalah informasi yang akan dipindahkan
· Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk
mengirimkan data
· Protokol, adalah aturan-aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan
hubungan.


Jaringan Komputer

Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan Komputer merupakan hubungan dua atau lebih sistem
komputer yang terpisah, melalui media komunikasi untuk
melakukan komunikasi data satu dengan yang lain guna berbagi
sumber daya (resource).

Jenis Jaringan Menurut Skala
  • LAN (Local Area Network)



Halaman

Sponsored By

Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Followers

Chat here !